adaptasi sistem pencernaan pada bayi baru lahir
Sistempencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur.Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia
Susuformula hipoalergenik diberikan pada bayi yang mengalami gangguan pencernaan protein. Kandungan susu formula ini bentuk protein yang paling kecil sehingga langsung bisa
Tampakmalas mengkonsumsi cairan, muntah bercampur dengan cairan empedu dan distensi abdomen. (Nelson, 2000 : 317). Gejala Penyakit Hirshsprung adalah obstruksi usus letak rendah, bayi dengan Penyakit Hirshsprung dapat menunjukkan gejala klinis sebagai berikut. Obstruksi total saat lahir dengan muntaah, distensi abdomen dan ketidakadaan
Bayiyang baru lahir menunjukan serba tidak berdaya. Namun dibalik ketidakberdayaannya tersebut pada dirinya terdapat berbagai potensi yang siap berkembang. SISTEM PENCERNAAN. Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon
Padasistem pencernaan, awalnya ibu akan mengalami konstipasi yang berlanjut 2-3 hari. Pemenuhan nutrisi ibu bertambah dari masa kehamilan, yang penting untuk pemulihan dan produksi ASI. Pada sistem perkemihan, tetap dipastikan kandung kemih dalam keadaan kosong untuk mencegah terjadinya infeksi.
Adalahperiode adaptasi terhadap kehidupan keluar rahi. Periode ini dapat berlangsung hingga satu bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh bayi.Transisi paling nyata dan cepat terjadi pada sistem pernapasan dan sirkulasi, sistem kemampuan mengatur suhu, dan dalam kemampuan mengambil dan menggunakan glukosa.
Sebelumlahir ke dunia, anak akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibunya selama kurang lebih sembilan bulan lamanya. Setiap bulan janin mengalami proses perkembangan yang berbeda-beda. Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sang ibu membutuhkan asupan makanan dengan gizi tertentu.
Jadi berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam produk konsepsi dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat yang nampaknya
ADAPTASI/PERUBAHAN FISIOLOGI PADA BBL. Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah : 1. Perubahan sistim pernapasan / respirasi. Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru. a.
Adaptasipsikologis, pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan ibu membutuhkan perlindungan dan pelayanan. Pada hari ketiga sampai akhir minggu keempat atau kelima, ibu siap untuk menerima peran barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru sedangkan mulai minggu kelima sampai keenam, sistem keluarga telah menyesuaikan diri dengan anggota
. - Setiap bagian saluran pencernaan memiliki fungsi khusus yang bekerja dalam pengangkutan dan pencernaan makanan yang penting untuk pertumbuhan bayi. Pencernaan pada bayi yang minum Air Susu Ibu ASI memainkan fungsi penting mulai dari penyerapan antibodi pelindung yang melawan bakteri dan virus hingga membangun bakteri usus yang sehat. Dikutip dari Live Strong, saluran pencernaan bayi tidak berfungsi sepenuhnya dan rentan terhadap infeksi. Apa pun yang masuk ke mulut bayi pasti akan masuk ke saluran pencernaannya, yang belum siap untuk melawan bakteri dan patogen lainnya. Dalam enam bulan pertama, sistem pencernaan bayi akan mengalami perubahan besar karena mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan enzim untuk mencerna makanan dan antibodi untuk melindungi dirinya sendiri. Selama masa kehamilan, bayi menerima nutrisi dan membuang produk limbah melalui plasenta. Saat lahir, hal ini berubah secara tiba-tiba, yang artinya sistem pencernaan bayi masih belum sempurna. Akibatnya, ia bisa kehilangan hingga 10 persen dari berat badannya di hari-hari pertama hidupnya, saat ia menyesuaikan diri dengan sistem pencernaannya. Begitu bayi mendapat makan pertamanya setelah lahir, sistemnya akan mulai bekerja mencerna susunya dan memecah kotoran menjadi kotoran. Menurut laman Baby Centre, semuanya dimulai pada lima minggu kehamilan, ketika lapisan sel di bagian bawah tubuh embrio bayi menggulung menjadi tabung panjang. Tabung ini akan berkembang menjadi saluran pencernaannya. Sekitar seminggu kemudian, saluran pencernaan awalnya mulai terbentuk menjadi tiga bagian utama, yakni Bagian depan, yang menjadi pipa makanan kerongkongan bayi, lambung, hati, dan pankreas. Usus tengah, yang berisi sebagian besar usus kecilnya dan dua pertiga dari usus besar. Usus belakang, yang berisi sisa usus besar, rektum, dan saluran anus. Infografik SC Sistem Pencernaan Bayi. & Fisiologi Saluran Pencernaan Bayi Berikut ini anatomi pencernaan bayi dari saat makanan masuk ke mulut sampai masuk ke popok bayi dan fungsi-fungsinya yang terjadi di sepanjang waktu seperti dikutip dari situs Very Well Family MulutMulut bayi berperan untuk menerima makanan dan juga tempat dimulainya pencernaan beberapa nutrisi. Beberapa bayi baru lahir mungkin mengalami kesulitan menempel atau masalah yang berkaitan dengan kondisi seperti bibir sumbing atau celah langit-langit. KerongkonganEsofagus ini adalah saluran yang menghubungkan mulut ke perut dan memiliki dua tugas utama mendorong makanan atau cairan dari mulut ke perut dan menghentikan aliran balik, atau refluks, isi perut. PerutLambung ini bertanggung jawab untuk menyimpan makanan yang tertelan, menggabungkan dan menghancurkan makanan, dan mengatur ekskresi isi perut ke dalam duodenum, bagian pertama dari usus kecil. Pencernaan terjadi dalam tiga fase sefalik dimulai oleh saraf vagus ketika seseorang melihat dan mencium bau makanan, lambung disebabkan oleh makanan yang masuk dan dikendalikan oleh gastrin, dan usus diatur oleh hormon yang dilepaskan di usus kecil. Usus halusUsus halus ini adalah organ mirip tabung yang dipisahkan menjadi tiga bagian, yakni duodenum, jejunum, dan ileum. Ini memiliki pekerjaan besar untuk dilakukan karena bertanggung jawab atas pencernaan dan penyerapan nutrisi, vitamin, elemen jejak, cairan, dan elektrolit. Pada dasarnya, makanan asam yang dicerna sebagian dari perut dikombinasikan dengan sekresi dasar dari pankreas, hati dan kelenjar usus. Enzim pencernaan dari sekresi tersebut bertanggung jawab atas sebagian besar proses pencernaan di usus kecil — enzim tersebut memecah protein ASI menjadi asam amino; karbohidrat ASI menjadi glukosa dan monosakarida lainnya; dan lemak ASI menjadi gliserol dan asam lemak. Dinding usus harus sangat kuat untuk menangani pekerjaan yang dilakukannya. Kekuatannya berasal dari fakta bahwa ia memiliki empat lapisan berbeda; serosa, muskularis, submukosa, dan muskosa. Permukaan usus meningkat pesat dengan adanya vili dan mikrovili di mana produk akhir pencernaan diserap. Usus besarKolon melengkung ke atas dari ujung usus kecil, melintasi perut dan turun ke rektum. Ini sebagian besar bertanggung jawab atas penyerapan air dan elektrolit. Dubur"Sfingter O'Beirne" mengatur aliran limbah dari kolon sigmoid ke dalam rektum, yang merupakan tempat penyimpanan produk limbah pencernaan. Sfingter anal internal dan eksternal mengatur aliran kotoran dari rektum. Jadi, bagian-bagian dari sistem pencernaan akan bekerja sama untuk mengambil makanan, mengangkutnya ke dan melalui sistem gastrointestinal GI, memecahnya secara mekanis dan kimiawi, serta menyerap nutrisi, kemudian menghilangkan bahan berlebih sebagai juga 8 Cara Atur Jadwal Bayi dan Balita Jangan Lupa Tetapkan Prioritas Kapan Waktu Tepat Mengenalkan Susu Sapi pada Bayi? Cara Mencegah Masalah Pencernaan dengan Gaya Hidup Sehat - Kesehatan Penulis Dhita KoesnoEditor Agung DH
Saat lahir, bayi Ibu sudah memiliki sistem pencernaan yang sudah sepenuhnya terbentuk namun belum sempurna dan sudah siap untuk mencerna nutrisi pertamanya. Nutrisi dalam ASI akan membantu sistem pencernaan si kecil berkembang di hari, bulan, dan tahun yang akan datang. Apa yang bisa Ibu harapkan saat ini? Dalam 24 jam pertamanya setelah lahir, saluran pencernaan bayi akan mencerna asupan untuk pertama kalinya. Perlu diingat 1. Bayi yang baru lahir memiliki kapasitas lambung seukuran kelereng Namun Ibu jangan khawatir karena lambung si Kecil akan terus membesar dalam beberapa hari selanjutnya. 2. Dinding perut si kecil agak kaku dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran Oleh karena itu asupan yang dicerna akan bergerak perlahan dari lambung ke usus. 3. Bayi ibu hanya akan bisa menelan sekitar tiga sendok makan ASI di hari pertamanya Pada Ibu yang menyusui untuk enam bulan pertama atau kedepannya, si kecil mungkin ingin meminum susu setiap jam. Alasan lain untuk menyusui lebih sering dalam jumlah yang kecil adalah pada mulanya payudara Ibu menghasilkan ASI dalam jumlah kecil dengan protein tinggi dan kaya dengan antibodi yang disebut kolostrum. Bayi baru lahir memiliki 4 refleks yang berhubungan dengan pencernaan yang membantu saat makan atau menyusui 1. Refleks mencari puting Memudahkan si kecil untuk mencari dan melekat pada puting. Kontak kulit antar Ibu dan si kecil Inisiasi Menyusui Dini dapat memicu refleks ini. 2. Refleks menghisap/menelan Mengkoordinasikan gerakan mulut dengan pernapasan, membantu si kecil untuk minum ASI dengan mudah. Refleks ini cukup kuat setelah lahir, dan para ahli menyarankan Ibu untuk segera menyusui 1 jam setelah melahirkan. 3. Refleks mendorong lidah membuat si kecil mendorong lidahnya ketika bibirnya menyentuh puting. Refleks ini memudahkan si kecil pada saat sedang menyusu. 4. Refleks muntah Menghalau makanan padat supaya tidak tertelan oleh si kecil yang berumur kurang dari 4 hingga 6 bulan. Pada saat yang sama, sistem pencernaan si kecil yang baru lahir bersiap-siap untuk pekerjaan barunya yaitu mencerna dan memproses ASI dengan cara-cara berikut ini 1. Meningkatkan asam lambung Kadar asam lambung berlipat ganda dalam 24 jam setelah kelahiran. Hal ini membantu memecah protein susu dalam lambung. 2. Memperbanyak laktase Hampir semua anak dilahirkan dengan kemampuan untuk menghasilkan laktase dalam jumlah yang besar, suatu enzim yang bekerja di usus untuk mencerna laktase yang tertinggi adalah saat kelahiran, kemudian turun selama tahun pertama. Untuk kebanyakan orang, tubuh berhenti memproduksi laktase yang cukup untuk mencerna susu pada masa kanak-kanak dan remaja. Baca juga Sistem Pencernaan Bayi di Bulan Pertama
Pencernaan bayi baru lahir tentu berbeda dengan pencernaan orang dewasa. Bayi baru lahir masih mempunyai lambung yang masih sangat kecil, sistem pencernaan bayi baru lahir pun belum mampu mencerna berbagai makanan dengan baik. Oleh karena itu, makanan untuk bayi baru lahir harus diperhatikan dengan baik, tidak sembarangan dan tidak dalam porsi yang sangat besar. Pencernaan bayi baru lahir belum kuat dan belum matang, serta sangat rentan terkena infeksi. Oleh karena itu, pada awal masa setelah kelahiran bayi, orangtua harus memerhatikan dengan baik apa saja dan berapa banyak yang masuk ke dalam mulut bayi. Apapun yang masuk ke dalam mulut bayi, nantinya akan diolah dalam sistem pencernaan bayi. Ukuran lambung bayi masih kecil Ukuran lambung bayi baru lahir juga masih kecil, hanya sebesar kelereng. Hanya mampu menampung cairan sebesar 60-90 ml. Lama-kelamaan, ukuran lambung ini bertambah menjadi sebesar telur di usia 1 bulannya. Jadi, jangan heran bayi baru lahir menyusu sangat sedikit karena memang ukuran lambungnya masih kecil dan belum mampu untuk menampung lebih banyak makanan. Biasanya bayi baru lahir akan menyusu dalam jumlah sedikit tapi lebih sering. Ini merupakan cara bayi dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya. Beranjak besar, bayi akan menyusu lebih banyak tapi frekuensi menyusunya menurun. ASI adalah yang terbaik diberikan pada saat ini karena mengandung kadar lemak yang tinggi, sehingga dapat memberikan kalori yang cukup untuk bayi. Sistem pencernaan bayi belum matang Pada awal-awal kehidupan bayi, ia belum mempunyai semua enzim yang ia butuhkan untuk mencerna makanan. Walaupun bayi baru lahir dapat mencerna karbohidrat, protein, dan lemak, tapi pankreas bayi belum sepenuhnya berkembang. Pankreas bayi baru lahir belum bisa menghasilkan enzim yang diperlukan untuk memecah karbohidrat kompleks atau pati sampai bayi berusia sekitar 3 bulan. Namun, bayi terbantu dengan adanya enzim dalam ASI dan air liur bayi. Selain itu, secara fisik, katup kerongkongan bayi juga masih belum sempurna. Katup ini mengontrol masuknya makanan dari mulut ke lambung bayi. Sehingga, makanan yang sudah ada di lambung bayi dapat dengan mudah naik lagi ke kerongkongan. Akibatnya bayi sering gumoh, tapi ini merupakan hal yang umum terjadi. Ginjal bayi juga belum sepenuhnya matang, sehingga bayi berisiko mengalami dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan ketidakcukupan penyerapan nutrisi. Bayi belum bisa melindungi dirinya dari infeksi Normalnya, saluran pencernaan manusia mempunyai lapisan lendir yang mampu melindunginya dari mikroba dan kontaminan lain yang mungkin ada dalam makanan.
Jadi... inilah alasan mengapa bayi baru boleh makan makanan padat di usia 6 bulanSaat baru lahir, pencernaan bayi masih belum berfungsi sepenuhnya. Dalam enam bulan pertama, pencernaan bayi masih sangat rentan terhadap infeksi. Apapun yang masuk ke dalam saluran pencernaannya, belum siap melawan bakteri dan patogen. Namun, sistem pencernaan bayi akan mengalami perubahan seiring kemampuannya memproduksi enzim untuk mencerna makanan. Antibodi pun berkembang, berfungsi untuk melindungi sistem pencernaannya. Lalu, seperti apa sih perkembangan pencernaan bayi? Berikut merangkum tahapannya, dilansir dari Usia 0-1 bulan Lambung kecil memengaruhi transisi asupan makanan dari plasenta ke ASIFreepik/KamranAydinovSelama dalam kandungan, bayi menerima nutrisi dan membuang sisanya melalui plasenta. Saat lahir, perubahan terjadi tiba-tiba padahal sistem pencernaannya belum matang. Akibatnya, bayi Mama mungkin kehilangan hingga 10 persen berat tubuhnya di hari-hari pertama kehidupannya karena sistem pencernaannya sedang menyesuaikan diri. Karena perut bayi baru lahir kecil, bayi Mama perlu sering menyusu. ASI merupakan makanan penuh lemak yang paling efisien dicerna bayi untuk memenuhi kebutuhan kalorinya. Tiap ons lemak dalam ASI mengandung lebih dari dua kali lebih banyak kalori, ketimbang protein atau Picks2. Usia 0-3 bulan Pankreas dan ginjal belum sempurna sehingga berisiko bayi yang baru lahir sebenarnya dapat mencerna karbohidrat, protein serta lemak, pankreasnya belum sepenuhnya berkembang. Akibatnya, bayi menghasilkan tingkat enzim pencernaan yang lebih rendah. Beruntungnya, ada enzim dalam ASI dan air liur bayi yang membantu melengkapi kekurangan esofagus bayi yang baru lahir masih kurang berkembang. Katup ini berfungsi untuk mengontrol masuknya makanan ke dalam perut bayi Mama. Inilah mengapa bayi sering muntah sehabis menyusu. Pencernaan yang belum matang ini, bersamaan dengan keadaan ginjal bayi yang belum sempurna, membuatnya berisiko mengalami dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan kurangnya penyerapan nutrisi. 3. Usia 0-3 bulan Lapisan pelindung pencernaan belum matang sehingga berisiko infeksiPixabay/CherylholtSistem pencernaan manusia memiliki lapisan lendir yang melindungi saluran pencernaan dari mikroba dan kontaminasi lain yang mungkin terdapat dalam makanan atau bayi, lapisan pelindung ini belum matang sempurna sehingga bayi berisiko tinggi mengalami infeksi. Antibodi dalam ASI membantu melindungi bayi hingga lapisan mukosa pencernaannya matang dan tubuhnya mampu menghasilkan antibodi sendiri di usia sekitar enam Usia 0-4 bulan Lapisan usus yang penuh bakteri baik semakin berkembangFreepik/ dan mineral membantu sistem pencernaan bayi agar lekas sempurna. Tetapi ingat, Ma, jangan memberinya suplemen atau makanan yang mengandung zat besi sebelum usia enam bulan. Zat besi tambahan ini akan mengurangi kemampuannya menyerap zat besi dari ASI atau susu formula. Dalam enam bulan pertama, ASI penting untuk kematangan pencernaan bayi karena mengandung faktor pertumbuhan usus, yang membantunya mengembangkan koloni bakteri yang baik bagi usus. Bakteri ini membantu mencegah serangan patogen dan membantu lapisan usus anak berkembang dengan Usia 6-9 bulan Pencernaan bayi siap memasuki fase makanan padatFreepik/User6624752Meskipun mungkin bayi Mama menunjukkan keinginan mencicipi makanan padat, tetapi sebelum usia enam bulan sistem pencernaannya belum siap. Tubuh bayi belum menghasilkan tingkan enzim yang cukup untuk mencerna pati makanan sampai sekitar usia enam bulan. Sementara enzim yang bertugas mencerna karbohidrat tidak mencapai tingkat yang cukup sampai sekitar usia tujuh bulan. Garam lipase dan garam empedu yang membantu pencernaan lemak, belum mencapai kadar penuh sampai bayi berusia enam hingga sembilan usia empat hingga enam bulan, bayi memiliki 'usus terbuka', yang memungkinkan seluruh protein langsung menuju ke usus kecil dalam aliran darah. Sebetulnya, fungsi pembukaan ini adalah agar antibodi dari ASI memasuki aliran darah. Tetapi, molekul besar dari makanan padat juga dapat melewatinya yang justru dapat menimbulkan alergi atau membawa patogen. Sistem pencernaan merupakan salah satu organ tubuh manusia yang vital. Oleh karenanya penting untuk memahami perkembangannya dan mengikuti petunjuk kesehatan yang sesuai agar tidak menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Semoga informasi ini mencerahkan ya, juga6 Tanda yang Mengisyaratkan Bayi Mulai Siap Mengonsumsi Makanan Padat3 Gangguan Pencernaan Bayi yang Patut DiwaspadaiAwas! Ini 4 Masalah Pencernaan pada Bayi Beserta Cara Mengatasinya
0% found this document useful 0 votes167 views9 pagesDescriptionadaptasi sistem pencernaan pada neonatusCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes167 views9 pagesAdaptasi Sistem Pencernaan NeonatusJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Asupan makanan pada bayi menjadi satu hal krusial yang wajib mendapat perhatian khusus. Organ pencernaan yang belum dapat berfungsi secara optimal, mengharuskan Mama untuk cermat dalam memberikan asupan makanan. Sistem pencernaan bayi, pada awal usia kehidupannya, tentu tidak sama dengan ketika ia sudah anak-anak. Maka dari itu, Mama harus memahami makanan apa saja yang tepat untuk setiap fase tumbuh kembang si jarang karena satu dan lain hal, muncul gangguan pencernaan pada bayi baru lahir. Selama tidak mengkhawatirkan, hal ini tidak menjadi masalah. Gangguan tersebut biasanya terjadi karena sistem pencernaan bayi sedang mengalami adaptasi, terlebih pada usia di bawah 1 bulan, dimana lambung yang biasa mendapat asupan dari plasenta harus mulai bisa mencerna ASI secara terus bisa lihat uraian singkat di bawah ini untuk lebih mengenal bagaimana fase tumbuh kembang sistem pencernaan bayi, gangguan yang acap muncul, serta bagaimana ciri pencernaan Perkembangan Sistem Pencernaan BayiBaby photo created by gpointstudio – Usia 0 sampai 1 BulanSi Kecil biasanya akan mengalami penurunan berat badan hingga 10% berat lahirnya, karena sistem pencernaan bayi tengah melakukan adaptasi dengan asupan makanan yang baru. Penurunan berat ini wajar, karena dalam waktu singkat si Kecil akan mendapatkan berat badannya kembali. ASI memiliki kandungan lemak yang baik, dan menjadi asupan utama selama usia Usia 1 sampai 2 BulanPada usia ini, si Kecil akan mendapatkan tambahan enzim untuk mencerna Protein, Karbohidrat, dan Lemak dari lius dan ASI. Maka, asupan ASI tidak boleh sampai terlambat. Ia juga akan banyak mengalami muntah atau gumoh, karena katup esofagusnya belum dapat bekerja sempurna. Yang terpenting, Mama terus memberikan ASI secara rutin agar tubuhnya mendapatkan cukup Usia 2 sampai 3 BulanKandungan antibodi pada ASI bisa membantu melindungi dan membentuk lapisan lendir dalam sistem pencernaan bayi. Tidak jarang bayi pada usia ini juga mengalami infeksi ringan di bagian pencernaan, namun selama berat badannya tetap bertambah, Mama tak perlu khawatir. Tetap, ASI harus terus diberikan secara rutin dan Usia 3 sampai 4 BulanMeski perkembangan sistem perkembangan bayi dapat berjalan lebih baik dengan asupan vitamin dan mineral, namun hal ini tidak disarankan jika tanpa anjuran dokter. Pada usia ini, sistem pencernaan si Kecil mulai dapat menyerap nutrisi di dalam ASI dengan lebih baik, sehingga Mama jangan kaget jika si Kecil lebih sering Usia 4 sampai 6 BulanPada usia ini si Kecil masih memiliki usus yang dikatakan terbuka, dan memungkinkan semua jenis Protein di dalam aliran darah langsung mengarah ke ususnya. Fungsi utama dari terbukanya usus ini adalah agar antibodi pada ASI dapat memasuki aliran darah. Namun hal ini tidak jarang juga dibarengi dengan lewatnya molekul besar yang ada di makanan padat, sehingga membawa patogen yang menimbulkan resiko Usia 6 sampai 9 BulanNah ketika usianya sudah menginjak 6 bulan, maka si Kecil sudah siap diperkenalkan dengan MPASI atau makanan lain selain ASI. MPASI ini bisa berbentuk puree yang dibuat dari kukusan makanan padat, sehingga teksturnya lebih padat dari ASI namun tetap mudah dicerna oleh organ Sistem Pencernaan yang Sering Muncul pada BayiBaby photo created by jcomp – yang sudah Mama baca pada bagian pertama tadi, ada beberapa gangguan kesehatan pencernaan yang terkadang muncul seiring pertambahan usianya. Meski demikian, gangguan ini merupakan hal yang wajar, selama tidak mengganggu tumbuh kembang si Kecil secara umum. Beberapa jenis gangguan yang sering muncul adalah Feses yang terlalu encer, biasanya dikarenakan karena pencernaan belum dapat mencerna secara optimal atau terjadi infeksi ringan pada organ atau ASI yang dikonsumsi si Kecil dimuntahkan. Terlihat cukup mengganggu memang, namun bukan merupakan hal yang serius jika hanya terjadi buang air besar, terjadi karena pencernaan tidak berjalan lancar dan kurangnya cairan yang masuk di tubuh si makanan, hal yang cukup sering ditemui ketika si Kecil memiliki ketidakcocokan pada jenis makanan tertentu. Alergi bisa ditandai dengan munculnya bentolan di tubuh si Kecil, badan menjadi panas, atau gejala lain. Jika mulai mengkhawatirkan Mama bisa menghubungi dokter untuk bidang sistem pencernaan bayi dan Bagaimana Ciri Pencernaan Bayi Sehat?Sistem pencernaan bayi yang sehat dapat dilihat dari beberapa ciri yang tampak secara kasat mata. Artinya, gangguan pencernaan pada bayi baru lahir cenderung minimal, sehingga sama sekali tak mengganggu tumbuh kembang si Kecil sesuai dengan acuan yang diberikan dokter atau ahli gizi, artinya nutrisi yang masuk bisa diserap dengan baik oleh organ pencernaan si Kecil, dan digunakan dengan baik mengalami gangguan pencernaan dalam waktu yang lama. Gangguan pencernaan pada bayi baru lahir sebenarnya wajar terjadi, asalkan hanya berlangsung singkat dan tidak mengganggu, artinya pencernaan bayi tergolong makan yang tinggi, dalam masa tumbuh kembangnya, si Kecil memerlukan banyak nutrisi .Jika si Kecil terus merasa lapar dan mengkonsumsi ASI dalam jumlah cukup banyak, dapat menandakan sistem pencernaannya cukup pencernaan bayi sendiri akan mengalami perkembangan dengan sangat pesat pada beberapa bulan usia awal kehidupannya. Tentu, ASI akan jadi makanan terbaik untuk si Kecil. Namun setelah usia 6 bulan, Mama bisa mengenalkannya pada MPASI berupa puree. Tanpa perlu repot, Mama bisa menggunakan alat pembuat puree yang ada di Praktis dan ekonomis, selalu menyediakan yang terbaik untuk Mama.
Kesehatan bayi pada kelanjutan perkembangan dan pertumbuhannya sangat ditentukan oleh kesehatannya saat lahir dan hari-hari pertama kehidupan di luar rahim. Masa transisi dari fetus ke kehidupan neonatal merupakan periode yang sangat kritis. Bayi akan mengalami berbagai perubahan fisiologis untuk beradaptasi dengan lingkungan luar rahim. Salah satu proses adaptasi fisiologis yang harus dilakukan bayi dan diidentifikasi oleh perawat selama periode transisi ini adalah adaptasi sistem gastrointestinal. Feeding yang segera setelah kelahiran sangat penting dalam hubungannya untuk mendukung proses adaptasi kehidupan ekstra-uteri sistem gastro-intestinal bayi baru lahir BBL karena bermanfaat untuk merangsang peristaltik usus sehingga isi usus dapat segera dikeluarkan. Feeding yang sangat tepat adalah kolostrum.
MODULMateri Adaptasi Sistem Pencernaan Neonatus A. Pengertian Sistem pencernaan neonatus Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan pengunyahan,penelanan, dan pencampuran dengan enzim dan zat cair yang terbentang dari mulai mulut oris sampai anus. Bayi Baru Lahir BBL, newborns harus memulai untuk memasukkan, mencerna dan mengabsrobsi makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta telah melakukan fungsi ini Gorrie, et al., 1998. B. Faktor Yang Berperan dalam Sistem Pencernaan Neonatus Susunan saluran pencernaan terdiri dari - Esofagus kerongkongan b. Pembentukan enzim sistem pencernaan pada neonatus Enzim-enzim penting untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak sederhana ada pada minggu ke-36-38 usia gestasi. Bayi baru lahir cukup bila mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan mengabsorbsi protein dan karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak Jensen et al., 2004. Amilase pankreas mengalami defisiensi selama 3-6 bulan pertama setelah lahir. Sebagai akibat, BBL tidak bisa mencerna jenis karbohidrat yang kompleks seperti yang terdapat pada sereal. Kolostrum terutama kaya akan amilase mamaria. Perkembangan aktifitas laktase berlangsung relatif lambat dan mencapai tingkat adekuat pada usia gestasi 36 minggu, namun banyak bayi prematur dapat mencerna laktosa dengan memuaskan karena laktosa yang diserap dapat dicerna oleh bakteri kolon menjadi asam lemak rantai pendek, yang kemudian dapat diserap sehingga energi dapat diselamatkan. Selain itu BBL juga mengalami defisiensi lipase pankreas. Lemak yang ada di dalam Asi lebih bisa dicerna dan lebih sesuai untuk bayi dari pada lemak yang terdapat pada susu formula Gorrie, et al., 1998. Usus bayi baru lahir relative tidak matur. Sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis dan kurang efisien dibandingkan pada orang dewasa sehingga gelombang peristaltic tidak dapat diprediksikan. Lipatan dan vili dinding usus belum erkembang sempurna. Sel epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak berganti dengan cepat sehingga meningkatkan absorbs yang paling efektif. Awal pemberian makan oral menstimulasi lapisan usus agar matur dengan meningkatkan pergantian sel yang cepat dan produk enzimmikrovilus, seperti amylase, tripsin, dan lipase pancreas. Dukungan bidan untuk pemberian makan segera pada bayi baru lahir membantu maturasi kemampuan usus halus ini. C. Adaptasi fisiologis sistem pencernaan neonatal Bayi Baru Lahir BBL, newborns harus memulai untuk memasukkan, mencerna dan mengabsrobsi makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta telah melakukan fungsi ini Gorrie, et al., 1998. Intrauteri Janin mulai menunjukkan aktifitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan menghisap aktif tampak pada 26-28 minggu. Cairan empedu mulai diproduksi sejak akhir trimester pertama, diikuti denga seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya. Proses pencernaan belum terjadi secara aktif inaktif. Kebutukan janin akan nutrisi tidak dipenuhi dengan sistem pencernaannya tetapi diperoleh dari plasenta. Refleks makan pada janin didalam kandungan sudah mulai terlihat dari kegiatan menelan amnion dan menghisap. Mekonium, isi yang utama terutama pada saluran pencernaan janin, tampak mulai usia 16 minngu, mekonium tidak dikeluarkan selama janin berada didalam uterus tidak terjadi proses defekasi hanya urin mekonium karena peristaltik belum aktif kecuali pada fetal distres. Pada janin yang mengalami fetal distres, terjadi penekanan pada abdomen dan spingter anal mengalami relaksasi sehingga mekonium yang tersimpan dalam usus keluar dan bercampur air ketuban. Enzim-enzim penting untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak sederhana ada pada minggu ke-36-38 usia gestasi sudah mulai dibentuk untuk mempersiapkan kelahiran kehidupan janin ekstrauterin. Oksigenasi janin utama tetap berasal dari sirkulasi maternal-fetal melalui plasenta dan tali pusat. Ekstrauterine Neonatus aterm mampu mencerna dan menyerap susu dari lahir. Faktor pertumbuhan spesifik-spesies di air susu penting untuk mendorong perkembangan pencernaan pasca natal. Usus neonatus memiliki kapasitas pencernaan dan penyerapan yang imatur tetapi terdapat sejumlah mekanisme kompensasi, terutama untuk bayi yang medapat air susu ibu Lebenthal & Leung, 1988. Spingter cardiac antara esophagus dan lambung pada neonatus masih immature Olds, et al., 1980, mengalami relaksasi sehingga dapat menyebabkan regurgitasi makanan segera setelah diberikan Gorrie, et al., 1998. Regurgitasi juga dapat terjadi karena kontrol persarafan pada lambung belum sempurna Olds, et al., 1980. Saat lahir kapasitas lambung BBL sekitar 6 ml/kg BB, atau rata-rata sekitar 50-60 cc, tetapi segera bertambah sampai sekitar 90 ml selama beberapa hari pertama kehidupan. Lambung akan kosong dalam 3 jam Olds, et al., 1980 untuk pemasukan makanan dan kosong sempurna dalam 2 sampai 4 jam. Gorrie, et al., 1998. BBL mempunyai usus yang lebih panjang dalam ukurannya terhadap besar bayi dan jika dibandingkan dengan orang dewasa. Keadaan ini menyebabkan area permukaan untuk absorbsi lebih luas Gorrie, et al., 1998. Bising usus pada keadaan normal dapat didengar pada 4 kuadran abdomen dalam jam pertama setelah lahir akibat bayi menelan udara saat menangis dan system saraf simpatis merangsang peristaltic Simpson & Creehan, 2001. Saat lahir saluran cerna steril. Sekali bayi terpapar dengan lingkungan luar dan cairan mulai masuk, bakteri masuk ke saluran cerna. Flora normal usus akan terbentuk dalam beberapa hari pertama kehidupan Gorrie, et al., 1998 sehingga meskipun saluran cerna steril saat lahir, pada kebanyakan bayi bakteri dapat dikultur dalam 5 jam setelah lahir. Bakteri ini penting untuk pencernaan dan untuk sintesa vitamin K Olds, et al., 1980. Refleks Makan Sejak lahir, seorang bayi normal dapat menghisap dari puting payudara, menyalurkan air susu ke bagian belakang mulut dan menelannya selama 5-10 menit sambil bernafas normal. Terdapat program reflek dan perilaku bawaan, yang menjadi semakin jelas dalam sekitar satu jam setelah persalinan, termasuk kemampuan bergerak dari perut ibu ke payudara, aktifitas tangan terkoordinasi, gerakan mencari puting payudara, melekat kepayudara, dan makan secara rakus sebelum bayi tidur. Sentuhan pada langit-langit memicu reflek menghisap. Neonatus memperlihatkan kerja rahang ritmik, yang memicu tekanan negatif dan kerja peristaltik lidah dan rahang memeras air susu dari payudara dan memindahkannya kekerongkongan yang kemudian memicu reflek menelan. Pada neonatus normal, refleks menyusu ini kuat saat lahir dan sudah tampak pada bayi premature sejak usia sekitar 32 minggu sekitar 1200g. Bayi yang sangat prematur dan mereka yang beresiko sakit atau berat lahirnya sangat rendah memperlihatkan penurunan yang mencolok atau tidak adanya refleks. Bayi lain yang mengalami masalah makan misalnya mereka mengidap gangguan fisik misalnya bibir atau langit-langit sumbing dan mereka yang terkena sedasi atau analgesia obstetrik atau stres berat saat persalinan. Reflek menghisap dan menelan dibantu oleh konfigurasi morfologis mulut neonatus yang khusus, langit-langit lunaknya secara proporsional lebih panjang. Neonatus juga memiliki refleks ekstrusi sebagai respon terhadap adanya bahan padat atau setengah padat didalam mulutnya. Refleks ini hilang pada usia 4-6 bulan dan diganti oleh suatu pola gerakan menggigit ritmik yang bersamaan dengan tumbuhnya gigi pertama pada usia 7-9 bulan. Defekasi Feses pertama yang dieksresi oleh bayi disebut mekonium, berwarna gelap, hitam kehijauan, kental, konsistensinya seperti aspal, lembut, tidak berbau, dan lengket. Pengeluaran mekonium, suatu campuran mukus, sel epitel, asam lemak, dan pigmen empedu yang menyebabkan warna khas hitam kehijauan. Mekonium berasal dari 1. Sel-sel mukosadinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi dan rontok 2. Cairan/enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna,mulai dari saliva sampai enzim-enzim pencernaan 3. Cairan amnionyang diminum janin, yang kadang juga mengandung lanugo dan sel-sel dari kulit janin atau membran amnion yang rontok. Feses mekonium pertama biasanya keluar dalam 24 jam pertama setelah lahir. Jika tidak keluar dalam 36-48 jam, bayi harus diperiksa patensi anus, bising usus dan distensi abdomen dan dicurigai kemungkinan obstruksi Gorrie, et al., 1998 & Simpson & Creehan, 2001. Tipe kedua feses yang dikeluarkan oleh bayi disebut feses transisional, bewarna coklat kehijauan dan konsistensinya lebih lepas dari pada feses mekonium. Feses ini merupakan kombinasi dari mekonium dan feses susu. Keadaan feses selanjutnya sesuai tipe makanan yang didapat oleh bayi Gorrie, et a., 1980. Kolon pada bayi baru lahir kurang efisien menyimpan cairan dari pada kolon orang dewasa sehingga bayi baru lahir cenderung mengalami komplikasi kehilangan cairan. Kondisi ini membuat penyakit diare kemungkinan besar menjadi serius pada bayi muda. Tabel berikut menjelaskan karaktertisik penting sistem pencernaan sebelum dan setelah lahir. Tabel 1. Karakteristik sistem pencernaan sebelum dan setelah kelahiran Aspek Intrauteri Ekstrauteri Sistem Gastrointestinal Relatif Inaktif tidak ada makanan yang diterima melalui organ gastrointestinal Aktif ada makanan yang masuk melalui organ gastrointestinal Reflek makan Sudah ada, bayi Menelan cairan amnion dan memperlihatkan gerakan menghisap Ada dan semakin baik, Bayi sudah mampu mencerna dan mengeliminasi ASI atau susu formula Refleks peristaltik dan Defekasi Pada bagian bawah abdomen refleks peristaltik tidak aktif sehingga tidak terjadi pengeluaran mekonium. Kecuali pada fetal distres air ketuban bercampur mekonium Pada bagian bawah abdomen peristaltik sudak aktif, sehingga bayi mengeluarkan feses. Tidak adanya feses dalam 48 jam pertama mengidikasikan obstruksi isi usus a. Coad & Dunstall. 2007. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. c. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006. Penulis Dosen Keperawatan Maternitas PSIK FK USU.